Bamsoet: Konflik Israel-Iran Picu Ancaman Krisis Global, Indonesia Harus Bertindak Strategis

- Penulis

Jumat, 11 Juli 2025 - 18:32 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bambang Soesatyo (Bamsoet), Wakil Ketua Umum Partai Golkar dalam diskusi

Bambang Soesatyo (Bamsoet), Wakil Ketua Umum Partai Golkar dalam diskusi "Dampak Konflik Israel-Iran Terhadap Indonesia: Tantangan, Peluang, dan Strategi Menghadapi Dinamika Global" yang digelar di Parlemen Senayan, Kamis (10/7/25).

Kita harus menyiapkan langkah antisipatif, seperti stabilisasi devisa dan insentif fiskal untuk UMKM,”

PERSADA KITA.ID | JAKARTA – Ketegangan antara Israel dan Iran bukan sekadar konflik regional, melainkan ancaman destabilisasi ekonomi global yang berpotensi memukul Indonesia. Hal ini mengemuka dalam diskusi Dampak Konflik Israel-Iran Terhadap Indonesia: Tantangan, Peluang, dan Strategi Menghadapi Dinamika Global” yang digelar di Parlemen Senayan, Kamis (10/7/25).

Bamsoet dalam diskusi yang digelar di Parlemen Senayan, Kamis (10/7/25).

Bambang Soesatyo (Bamsoet), Wakil Ketua Umum Partai Golkar, memperingatkan bahwa eskalasi konflik dapat memicu resesi global, lonjakan harga minyak hingga USD 150/barel, dan tekanan berat pada neraca keuangan Indonesia. “Kenaikan harga minyak akan membebani subsidi energi, melemahkan rupiah, dan memicu inflasi yang menggerus daya beli masyarakat,” tegas mantan Ketua DPR ini. Data BPS menunjukkan inflasi Juni 2025 telah mencapai 4,2% (yoy), dengan kenaikan harga bahan pokok 8-15% dalam tiga pekan terakhir.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bamsoet mengungkapkan, gejolak global telah mendorong rupiah menyentuh Rp 16.200/USD dan memicu capital outflow dari pasar emerging markets, termasuk Indonesia. IHSG sempat anjlok di bawah 6.500, memperkuat kekhawatiran resesi teknikal. “Kita harus menyiapkan langkah antisipatif, seperti stabilisasi devisa dan insentif fiskal untuk UMKM,” ujarnya.

Baca Juga:  Bupati Konawe Blak-blakan: Kita Telat, Kalah Cepat MBG Belanja Kebutuhan Dibanding Produksi Pangan Lokal

Di balik tantangan, Bamsoet melihat peluang bagi Indonesia untuk memimpin diplomasi perdamaian. “AS dianggap bias mendukung Israel, sementara Rusia-China membentuk blok tandingan. Indonesia, dengan reputasi sebagai negara Muslim moderat, bisa menjadi jembatan dialog melalui ASEAN, OKI, dan G20,” paparnya. Ia mendorong pembentukan contact group independen untuk meredakan ketegangan.

Diskusi yang menghadirkan Mayjen TNI Fritz Manusuntua, Laksda (Purn) Marsetio, dan ekonom seperti Syahganda Nainggolan ini menyepakati pentingnya mitigasi berbasis data. Beberapa rekomendasi kunci meliputi: Diversifikasi impor energi untuk mengurangi ketergantungan pada pasar volatil, Percepat transisi energi hijau dengan insentif investasi EBT. Dan Penguatan cadangan devisa melalui kerja sama moneter bilateral.

Bamsoet menekankan, krisis bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkuat ketahanan nasional sekaligus mengukuhkan peran global. “Kita tidak hanya menjadi korban geopolitik, tapi aktor yang berkontribusi pada tatanan dunia lebih adil,” tandasnya. Langkah konkret pemerintah, termasuk diplomasi aktif dan kebijakan ekonomi protektif, akan menentukan seberapa tangguh Indonesia menghadapi badai krisis ini. JM

Berita Terkait

Sentuhan dari Keprihatinan: Bupati Yusran Akbar Bakal Wujudkan Pasar Rakyat Permanen di Routa
Blusukan ke lokasi pembangunan Pasar Anggopiu, Kebijakan Merakyat Bupati Yusran: “Fasilitas Sempurna Dulu, Baru Retribusi”
Prabowo Geram, Perintahkan Pembangunan 300 Ribu Jembatan: “Anak-anakku Sabar, Saya Sedang Bekerja!”
Konawe Gelar Rapat Besar Petani, Bupati Yusran: “Hari Ini Kita Curhat, Sampaikan Semua Masalah!”
Wabup Konawe Tinjau Penyaluran Bantuan Pangan di Wawotobi, Cek Data Penerima Agar Tepat Sasaran
Strategi Ganda Bupati Yusran: Dari “Satu Desa 10 Hektar Jagung” hingga Konawe Pusat Industri Pakan Ternak Nasional
Presiden Prabowo Resmikan Jembatan Kabanaran dan Empat Proyek Strategis, Bukti Komitmen Konektivitas Nasional
Bocoran Upah Minimal Konawe 2026? Angka Fantastis Diatas Rp 3,14 Juta Diusulkan, Ini Kata Wabup Syamsul
Berita ini 6 kali dibaca
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 13:48 WITA

Sentuhan dari Keprihatinan: Bupati Yusran Akbar Bakal Wujudkan Pasar Rakyat Permanen di Routa

Kamis, 4 Desember 2025 - 13:36 WITA

Blusukan ke lokasi pembangunan Pasar Anggopiu, Kebijakan Merakyat Bupati Yusran: “Fasilitas Sempurna Dulu, Baru Retribusi”

Senin, 1 Desember 2025 - 11:43 WITA

Bupati Yusran Akbar Pimpin Rangkaian Lengkap HUT KORPRI: Apel, Anugerah, hingga Bakti Sosial Donor Darah

Senin, 1 Desember 2025 - 10:36 WITA

Bupati Yusran Pimpin Apel Kesiapsiagaan KORPRI ke-54, Tekankan 8 Tekad untuk Indonesia Maju

Jumat, 28 November 2025 - 20:23 WITA

Konawe Gelar Rapat Besar Petani, Bupati Yusran: “Hari Ini Kita Curhat, Sampaikan Semua Masalah!”

Jumat, 28 November 2025 - 19:24 WITA

Wabup Konawe Tinjau Penyaluran Bantuan Pangan di Wawotobi, Cek Data Penerima Agar Tepat Sasaran

Kamis, 27 November 2025 - 13:35 WITA

World Rabies Day 2025: Dengan Semangat “Konawe Bersahaja”, Bupati Yusran Galang Kolaborasi Wujudkan Daerah Bebas Rabies

Rabu, 26 November 2025 - 18:06 WITA

Wakil Bupati Syamsul Ibrahim Paparkan RAPBD 2026, Cetak Biru Anggaran untuk Wujudkan Konawe Bersahaja

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x