Geliat kendaraan di Simpang Tiga Lambuya, Konawe, pada Kamis (20/11/2025) pagi, diselingi dengan pendekatan tak biasa dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Konawe. Alih-alih memburu pelanggar untuk ditilang, petjustugas justru menyapa dan memberikan edukasi dengan ramah. Ini adalah wujud nyata Operasi Zebra Anoa 2025 yang mengusung pendekatan humanis, dimana edukasi keselamatan menjadi senjata utama untuk menekan angka kecelakaan, khususnya jelang puncak arus mudik Operasi Lilin.
Konawe, PERSADA KITA.ID – Dalam upaya menciptakan keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas), Satlantas Polres Konawe secara resmi menggelar Operasi Zebra Anoa 2025 dari 17 hingga 30 November 2025. Berbeda dengan kesan operasi yang penuh dengan tindakan tilang, tahun ini Satlantas Konawe memilih strategi yang lebih persuasif dan edukatif.
Kasat Lantas Polres Konawe, IPTU Chaidir Akbar, S.IP, menegaskan bahwa fokus operasi tahun ini adalah pendekatan humanis. “Sasaran kami adalah pengendara yang melakukan pelanggaran terlihat jelas dan berpotensi menimbulkan kecelakaan. Namun, tidak ada penindakan tilang, yang ada hanya teguran edukatif. Tujuan utama kami adalah menekan angka kecelakaan dari akarnya, yaitu dengan meningkatkan kesadaran masyarakat,” tegas Chaidir kepada PERSADA KITA.ID, Kamis (20/11/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pernyataan tersebut bukan sekadar wacana. Di Simpang Tiga Lambuya, yang dikenal sebagai titik padat dan rawan kecelakaan, terlihat petugas secara aktif mendatangi pengendara. Mereka memberikan imbauan, menyampaikan pesan keselamatan, dan mengingatkan pentingnya kedisiplinan berkendara. Pengendara yang tidak mengenakan helm dengan benar atau melanggar rambu sederhana, cukup diberikan pemahaman tanpa harus berurusan dengan surat tilang.

“Respons masyarakat sangat positif. Mereka lebih menerima ketika kita beri pengertian daripada langsung ditindak. Ini membangun persepsi bahwa polisi bukanlah ‘musuh’ yang menunggu kesalahan, tetapi mitra untuk keselamatan bersama,” tambah Chaidir penuh antusias.
Tidak berhenti di sosialisasi langsung di jalan raya, Ops Zebra Anoa 2025 juga menjangkau komunitas kendaraan bermotor. Sosialisasi terstruktur diberikan kepada kelompok pengguna jalan ini, yang diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam budaya berkendara yang aman. Upaya preventif lainnya adalah dengan pemasangan baliho dan penanda keselamatan di berbagai titik rawan kecelakaan, sebagai pengingat visual bagi pengendara yang melintas.
Dengan langkah-langkah persuasif ini, Satlantas Konawe berharap dapat membangun kesadaran kolektif masyarakat akan keselamatan berkendara. Harapannya, pendekatan edukatif Ops Zebra Anoa 2025 ini tidak hanya efektif menekan angka kecelakaan selama periode operasi, tetapi juga berbuah panjang dengan terciptanya budaya tertib berlalu lintas yang berkelanjutan di Kabupaten Konawe. JM















