“Agenda yang padat dan produktif di Kuala Lumpur ini mempertegas komitmen ASEAN untuk terus bersinergi dalam menghadapi ketidakpastian global sekaligus memperdalam integrasi ekonomi dan keuangan regional,”
PERSADA KITA.ID| Kuala Lumpur
Menteri Keuangan Republik Indonesia menghadiri rangkaian pertemuan ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Kamis (10/4/2025). Pertemuan ini membahas berbagai isu strategis terkait perekonomian global, integrasi keuangan ASEAN, serta penguatan kerja sama regional.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Agenda dimulai dengan working breakfast bersama Menteri Keuangan II Malaysia, Datuk Seri Amir Hamzah Azizan. Kedua pihak membahas penguatan hubungan bilateral di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi. Salah satu gagasan yang mengemuka adalah pertukaran staf Kementerian Keuangan antara Indonesia dan Malaysia untuk meningkatkan kapasitas dan kolaborasi. Indonesia juga menyampaikan dukungan penuh terhadap keketuaan Malaysia di ASEAN tahun 2025.
Dalam pertemuan utama, para Menteri Keuangan ASEAN mendiskusikan dampak kebijakan tarif Amerika Serikat terhadap perekonomian global dan kawasan ASEAN. Pembicara dari lembaga internasional seperti IMF, Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO), serta Profesor Richard Baldwin memberikan analisis dan rekomendasi kebijakan.
Selain itu, dibahas pula:
– ASEAN Single Window untuk memperlancar perdagangan intra-ASEAN.
– Kerja sama perpajakan** guna menghindari *double taxation* dan meningkatkan transparansi.
– Integrasi sektor keuangan**, termasuk asuransi dan pasar modal ASEAN.
– Pembentukan Collective Disaster Risk Management and Pooling Fund sebagai langkah antisipasi risiko bencana di kawasan.
Sesi bersama Gubernur Bank Sentral membahas progres integrasi keuangan dan moneter ASEAN, termasuk inisiatif pembayaran lintas batas dan digitalisasi sistem keuangan.
Di sela-sela acara, Menteri Keuangan RI melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Vietnam, HE Ho Duc Phoc. Kedua pihak bertukar pandangan mengenai dampak kebijakan AS serta peluang kerja sama ekonomi Indonesia-Vietnam. Menteri Ho Duc Phoc mengundang Menteri Keuangan RI untuk berkunjung ke Hanoi guna mempererat hubungan kedua negara.
Sebelum acara gala dinner, dilakukan pula pertemuan dengan Presiden ADB terpilih, Masatsugu Asakawa (Kanda). Diskusi berfokus pada dukungan ADB bagi pembangunan di Indonesia, termasuk proyek infrastruktur dan transisi energi.
Acara ditutup dengan gala dinner yang diselenggarakan oleh Bank Negara Malaysia. Pertemuan ini menjadi ajang memperkuat jejaring dan komitmen bersama dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
“Agenda yang padat dan produktif di Kuala Lumpur ini mempertegas komitmen ASEAN untuk terus bersinergi dalam menghadapi ketidakpastian global sekaligus memperdalam integrasi ekonomi dan keuangan regional,” tutur Menteri Keuangan RI. (*)