“Banyak pipa patah dan pecah akibat hantaman kayu besar yang terbawa banjir. Sebagian bahkan terkubur lumpur dan pasir,”
PERSADA KITA.ID| KONAWE – Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Konawe selama dua pekan terakhir menyebabkan bencana banjir di hulu Sungai Ambokosi, Desa Lerehoma, Kecamatan Anggaberi. Akibatnya, jaringan pipa distribusi PDAM Konawe terputus, mengganggu pasokan air bersih di sejumlah kelurahan.

Direktur PDAM Tirta Konawe, Drs. Jawsan Kide, menjelaskan bahwa kerusakan terjadi di lima titik utama pipa sepanjang 13 km dari intake Anggaberi hingga Desa Lerehoma. “Tim teknis sudah bekerja keras sepekan terakhir, tapi medannya sangat berat,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Senin (7/7/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sembilan personel tim teknis dikerahkan menelusuri aliran Sungai Ambokosi yang deras. Mereka harus bermalam di lapangan sambil membawa peralatan berat. “Mereka bekerja di tengah arus kuat dan risiko cedera,” tambah Jawsan.

Kabag Teknik PDAM Konawe, Nyoman Budi Armada, memaparkan kerusakan parah pada pipa. “Banyak pipa patah dan pecah akibat hantaman kayu besar yang terbawa banjir. Sebagian bahkan terkubur lumpur dan pasir,” jelasnya.
Kondisi diperparah karena sebagian pipa tidak tertanam dengan baik sejak awal pemasangan. “Beberapa hanya menggantung, sehingga rentan terseret arus,” ungkap Nyoman.

Tim teknis harus mengangkat pipa yang tertimbun dengan peralatan terbatas. “Medannya berat, beberapa anggota kami cedera, tapi kami harus terus bekerja,” tegasnya.

PDAM memprediksi pasokan air akan normal dalam 3-4 hari jika cuaca membaik. “Kami mohon kesabaran pelanggan,” tutup Nyoman.
Perjuangan tim teknis ini menjadi sorotan. Mereka tidak hanya melawan alam, tetapi juga keterbatasan sarana untuk memastikan air bersih kembali mengalir. (JM)
Seharusnya bisa di evaluasi lebih cepat dan di beritakan di group sosmed Konawe Agar masyarakat bisa mengerti