SLBN 2 Konawe: Perjuangan Tanpa Lelah di Balik Keterbatasan, Mendidik dengan Hati

- Penulis

Senin, 14 April 2025 - 06:39 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 2 Konawe—dengan 28 siswa yang memiliki beragam kondisi, mulai dari tuna rungu, tuna daksa, tuna grahita, hingga autis—membuktikan bahwa pendidikan adalah hak semua anak, tak peduli seberat apa pun tantangannya.

Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 2 Konawe—dengan 28 siswa yang memiliki beragam kondisi, mulai dari tuna rungu, tuna daksa, tuna grahita, hingga autis—membuktikan bahwa pendidikan adalah hak semua anak, tak peduli seberat apa pun tantangannya.

“Mereka mungkin berbeda, tetapi mimpi mereka sama: belajar, tumbuh, dan meraih masa depan.”

PERSADA KITA.ID | Konawe – Sultra
Di balik jalan berliku, hamparan sawah, dan perkebunan sawit yang jauh dari keramaian di Kelurahan Andabia, Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, sebuah sekolah berdiri tegak sebagai mercusuar harapan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 2 Konawe—dengan 28 siswa yang memiliki beragam kondisi, mulai dari tuna rungu, tuna daksa, tuna grahita, hingga autis—membuktikan bahwa pendidikan adalah hak semua anak, tak peduli seberat apa pun tantangannya.

SLB Negeri 2 Konawe saat menggelar Pesantren Kilat menisi kegiatan Bulan suci Ramadhan

Namun, perjuangan para guru di sini tak semudah mengucap kata. Mereka harus berhadapan dengan lokasi yang terisolasi, fasilitas serba terbatas, dan tantangan besar dalam mendidik anak-anak dengan kebutuhan khusus. Bahkan, demi memastikan murid-muridnya bisa belajar, beberapa guru rela menjadi “supir dadakan,” menjemput anak didik yang rumahnya tersebar di berbagai kecamatan, seperti Konawe dan Unaaha, dengan jarak tempuh hingga lebih dari 8 kilometer*.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sekolah di Ujung Isolasi, Guru yang Jadi Pengemudi
SLBN 2 Konawe terletak di daerah yang nyaris terpencil. Jalan yang sulit dilalui dan jarak tempuh yang jauh membuat banyak siswa kesulitan datang sendiri. Tanpa kendaraan operasional sekolah, para guru terpaksa menggunakan kendaraan pribadi untuk mengantar-jemput murid.

Yafsin Yaddi, S.Pd., M.Sos, Kepala Sekolah SLBN 2 Konawe

“Kami tidak punya kendaraan dinas. Kalau tidak dijemput, banyak siswa yang tidak bisa datang,” ujar Yafsin Yaddi, S.Pd., M.Sos, Kepala Sekolah SLBN 2 Konawe. “Ada yang rumahnya di Kecamatan Konawe, bahkan Unaaha. Setiap hari kami harus bolak-balik.”

Dengan hanya 10 tenaga pengajar yang juga merangkap sebagai staf yang kadang kala, mereka harus mengajar dengan metode khusus sesuai kebutuhan siswa. Yang lebih mengejutkan, di SLBN 2 Konawe, hanya kepala sekolah yang berstatus ASN (Aparatur Sipil Negara), sementara guru-guru lainnya berstatus honorer atau sukarelawan. Namun, semangat mereka tak pernah pudar.

Baca Juga:  Dukung Pembangunan Jalan, Satgas TMMD 125 Kerahkan Alat Berat dan Dump Truck untuk Pengambilan Material di Sungai

“Kami mengajar dengan hati. Setiap perkembangan kecil dari anak-anak ini adalah kebahagiaan bagi kami,” tambah Yafsin.

Fasilitas Minim, Semangat Belajar Tak Pernah Surut
Meski sarana terbatas, SLBN 2 Konawe—yang menyandang *Akreditasi A Plus tahun 2025 dan meraih penghargaan “Sekolah Sehat” dari Kemendikbudristek tahun 2024—terus berupaya memberikan pendidikan terbaik. Sekolah ini memiliki jenjang setara SD, SMP, dan SMA, tetapi fasilitasnya masih jauh dari memadai.

“Kami membutuhkan alat peraga, alat terapi, dan yang paling mendesak adalah kendaraan antar-jemput,” kata Asmudin, salah seorang staf yang kadang merangkap jadi guru. “Jika ada bantuan dari pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi, itu akan sangat meringankan beban kami.”

Beberapa siswa bahkan harus belajar di ruangan yang belum memenuhi standar ideal untuk pendidikan khusus. Namun, hal itu tak menyurutkan semangat mereka.

Harapan di Tengah Keterbatasan
Meski berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara (Diknas Sultra), SLBN 2 Konawe berharap pemerintah Kabupaten Konawe turut memperhatikan nasib mereka. Salah satunya adalah Program Makan Bergizi Gratis yang diluncurkan pemerintah pusat, yang dinilai sangat dibutuhkan siswa.

“Kami ingin anak-anak ini bisa mandiri suatu hari nanti. Mereka punya hak yang sama untuk belajar dan berkembang,” ujar Yafsin. “Tapi kami butuh dukungan lebih, terutama transportasi dan tenaga pengajar tambahan.”

Di balik segala keterbatasan, SLBN 2 Konawe tetap menjadi simbol harapan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Perjuangan para guru di sini adalah bukti nyata bahwa pendidikan inklusif bukan sekadar wacana, melainkan aksi nyata yang dilakukan dengan ketulusan dan dedikasi.

“Mereka mungkin berbeda, tetapi mimpi mereka sama: belajar, tumbuh, dan meraih masa depan.”

Laporan : JM

Berita Terkait

PT MBS Gugat Tambang Ilegal di Amonggedo, Bongkar Modus Oknum ASN Pakai Mobil Dinas untuk Lindungi Penambang Liar
Teken MoU, Bupati Yusran Akbar Terapkan Langkah Berani Menuju Pemerintahan Tanpa Tunai
CSR Rp250 Juta Ini Bukan Angka—Tapi Jembatan bagi Masa Depan Ribuan Anak Konawe!
2.927 PPPK Terima SK, Tapi Bupati Konawe: “Gaji Kalian dari Uang Rakyat—Jangan Main-Main!”
Hari Kesaktian Pancasila 2025: Konawe Bangkitkan Jiwa Kebangsaan Lewat Pelayanan Publik
MoU Bersejarah: Konawe, Konsel, dan Kendari Satukan Kekuatan Pangan
Disduk Capil Konawe Genjot Wajib KTP-el dan KIA: Penasaran Berapa Jumlahnya, Simak Beritanya!
Gaji Besar di Luar Negeri? Bupati Konawe: Hati-hati Itu Jebakan!
Berita ini 54 kali dibaca
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 20:10 WITA

Teken MoU, Bupati Yusran Akbar Terapkan Langkah Berani Menuju Pemerintahan Tanpa Tunai

Rabu, 1 Oktober 2025 - 18:56 WITA

CSR Rp250 Juta Ini Bukan Angka—Tapi Jembatan bagi Masa Depan Ribuan Anak Konawe!

Rabu, 1 Oktober 2025 - 14:13 WITA

2.927 PPPK Terima SK, Tapi Bupati Konawe: “Gaji Kalian dari Uang Rakyat—Jangan Main-Main!”

Rabu, 1 Oktober 2025 - 13:04 WITA

Hari Kesaktian Pancasila 2025: Konawe Bangkitkan Jiwa Kebangsaan Lewat Pelayanan Publik

Selasa, 30 September 2025 - 16:00 WITA

Disduk Capil Konawe Genjot Wajib KTP-el dan KIA: Penasaran Berapa Jumlahnya, Simak Beritanya!

Selasa, 30 September 2025 - 11:08 WITA

Gaji Besar di Luar Negeri? Bupati Konawe: Hati-hati Itu Jebakan!

Senin, 29 September 2025 - 20:28 WITA

KADIN Siapkan RUU Revisi UU 1987, Bamsoet Dorong Masuk Prolegnas 2026

Senin, 29 September 2025 - 18:56 WITA

Tindakan Cepat Gubernur Sultra! Langkah Konkret Pencegahan Keracunan Makanan Gratis di Sekolah-Sekolah

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x