Pemkab & Kejari Konawe Gelar rapat evaluasi Expo Inovasi Desa dengan 291 Kepala Desa, Tegaskan Transparansi, Pengentasan Kemiskinan, dan Perlindungan Sosial
Konawe, PERSADA KITA.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Konawe menggelar rapat koordinasi (rakor) besar dengan seluruh pimpinan desa, Sabtu (8/11/2025). Bertempat di aula utama eks STQ Unaaha, Bupati Konawe H. Yusran Akbar, ST., didampingi Wakil Bupati H. Syamsul Ibrahim, Kajari Konawe Fachrizal, S.H., Sekda, dan sejumlah pimpinan OPD, melakukan tatap muka dengan 291 Kepala Desa se-Kabupaten Konawe.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertemuan yang menjadi puncak dari Expo Inovasi Desa ini menegaskan komitmen kuat pemerintah dalam membangun desa dari semua aspek. Bupati Yusran Akbar membuka dengan memberikan motivasi dan apresiasi, mengumumkan reward berupa hadiah uang dan pembinaan khusus bagi desa pemenang expo agar siap bersaing di Lomba Desa.
“Desa juara akan kami berikan pembinaan khusus agar bisa menjadi desa juara saat penilaian Lomba Desa,” tegas Bupati Yusran.
Beliau juga menekankan pentingnya perbaikan data Kepala Keluarga (KK) miskin sebagai langkah awal penanganan kemiskinan yang tepat sasaran. “Saya minta bapak-bapak kepala desa, para camat kerja samanya atas perbaikan data kemiskinan dari setiap desa,” pintanya. Untuk mendorong ekonomi, Bupati juga mengumumkan akan menggelar pameran UMKM pada HUT Konawe di bulan Maret tahun depan.

Dari sisi penegakan hukum, Kajari Konawe, Kajari Konawe Fachrizal, S.H, menekankan transparansi pengelolaan Dana Desa (DD), termasuk publikasi daring. Lebih dari itu, Kajari mendorong desa untuk melihat produk expo sebagai potensi ekonomi dan mengoptimalkan pemanfaatan lahan tidur yang masih terabaikan.
Melengkapi arahan sebelumnya, Wakil Bupati Konawe, H. Syamsul Ibrahim, menyoroti dua program strategis lainnya. Pertama, beliau menekankan pentingnya sosialisasi bantuan dana kedukaan bagi keluarga yang meninggal, yang merupakan program unggulan Pemda Konawe.
Kedua, Wabup secara khusus menyoroti *perbaikan data Program Keluarga Harapan (PKH). Dengan tegas, Syamsul Ibrahim mengingatkan agar tidak ada praktik pilih kasih dalam penentuan penerima bantuan.
“Jangan kepala desa pilih kasih penerima program PKH, karena sering terjadi kejanggalan data. Yang seharusnya menerima malah diabaikan,” tegasnya, menekankan prinsip keadilan dan akurasi data.
Rakor besar ini menjadi penegas bahwa pembangunan desa di Konawe dijalankan dengan pendekatan holistik dan terintegrasi. Kolaborasi antara Pemkab, Kejari, dan seluruh Kepala Desa difokuskan pada penguatan ekonomi, transparansi keuangan, penegakan hukum, perlindungan sosial, dan yang terpenting, memastikan semua program tepat sasaran untuk kesejahteraan masyarakat desa. JM















