“Kami berharap dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, agar program-program PMI Konawe bisa berjalan lebih efektif,”
PERSADA KITA.ID | KONAWE – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Konawe menggelar rapat kerja yang dipimpin langsung oleh Ketua PMI Konawe, Hj. Sarnina Yusrin Usbar (SYU), di Markas PMI Konawe, Kamis (10/7/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua PMI, dr. H. M. Agus Lahida, MMR, Sekretaris Sri Ujiatin Lasahari, SKM, MM, serta seluruh pengurus PMI Konawe. Rapat ini menjadi momentum penting untuk menyusun strategi penguatan pelayanan kemanusiaan di wilayah tersebut, terutama dalam menghadapi tantangan bencana dan kondisi darurat.

Dalam sambutannya, Hj. Sarnina menekankan pentingnya kesiapsiagaan PMI Konawe dalam menghadapi berbagai potensi bencana dan situasi krisis. “Kita harus terus meningkatkan kapasitas relawan dan memperkuat koordinasi dengan semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat,” ujarnya. Ia juga menyoroti perlunya inovasi dalam pelayanan kemanusiaan agar respons terhadap bencana bisa lebih cepat dan efektif.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Rapat kerja ini membahas sejumlah agenda strategis, termasuk peningkatan kualitas pelayanan unit donor darah, penyiapan relawan tanggap bencana, serta penguatan sistem manajemen pembinaan anggota relawan, baik PMR, KSR, maupun TSR. Selain itu, dibahas pula program sosial seperti bantuan kesehatan dan edukasi tanggap bencana bagi masyarakat rentan. “Kami berkomitmen untuk terus berinovasi, termasuk memanfaatkan teknologi untuk mempercepat respons saat dibutuhkan,” tambah Hj. Sarnina.
Sekretaris PMI Konawe, Sri Ujiatin Lasahari, SKM, MM, melaporkan bahwa saat ini PMI Konawe telah memiliki lebih dari ratusan relawan aktif yang siap diterjunkan dalam berbagai aksi kemanusiaan. “Kami juga terus melakukan pelatihan rutin untuk memastikan setiap relawan memiliki kompetensi yang memadai,” jelasnya. Pelatihan tersebut mencakup teknik pertolongan pertama, evakuasi korban bencana, serta manajemen logistik darurat.
Selain itu, rapat juga membahas rencana penguatan logistik dan alat kesehatan, termasuk penyediaan ambulans dan peralatan medis darurat. PMI Konawe juga berencana menerbitkan kartu golongan darah bagi masyarakat sebagai upaya mempercepat penanganan medis saat terjadi bencana. Hal ini dinilai penting mengingat Konawe termasuk wilayah yang rawan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
“Kami berharap dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, agar program-program PMI Konawe bisa berjalan lebih efektif,” kata Hj. Sarnina. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam kegiatan kemanusiaan, seperti donor darah dan pelatihan kebencanaan, guna meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi risiko bencana.

Sementara itu, Kepala Markas PMI Konawe, Yunardin H.S., menjelaskan bahwa PMI Konawe akan mengambil peran aktif dengan membentuk posko tanggap darurat saat hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha, serta jelang tahun baru. “Posko ini akan menjadi pusat koordinasi untuk memastikan keamanan dan kesiapan penanganan darurat,” ujarnya.
Rapat kerja ini ditutup dengan penyusunan rencana aksi jangka pendek dan menengah, termasuk pelaksanaan simulasi tanggap bencana serta kampanye donor darah di berbagai kecamatan. Simulasi bencana akan melibatkan berbagai pihak, seperti TNI, Polri, dan dinas terkait, untuk menguji efektivitas sistem tanggap darurat yang telah disusun.
Dengan langkah-langkah konkret ini, PMI Konawe siap menjadi garda terdepan dalam penanganan darurat dan pelayanan kemanusiaan di Sulawesi Tenggara. Komitmen untuk terus meningkatkan kapasitas relawan, memperkuat logistik, dan mempererat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana serta menyelamatkan lebih banyak nyawa. (JM)