“Kami akan memastikan bantuan ini dikelola transparan dan tepat sasaran. Ponpes Al-Ikhlas adalah bagian dari visi Konawe Bersahaja—Sejahtera, Adil, dan Berkelanjutan,”
Konawe, PERSADA KITA.ID — Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, turun langsung ke Pondok Pesantren Al-Ikhlas di Desa Amberi, Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe, Kamis (25/9/2025). Didampingi Bupati Konawe H Yusran Akbar, ST., dan Wakil Bupati H Syamsul Ibrahim, SE, MSi, jajaran Forkopimda, kunjungan ini bukan sekadar seremoni—melainkan aksi nyata berupa bantuan tunai Rp50 juta, 15 unit kipas angin, serta komitmen pembangunan asrama, kamar mandi, dan rehabilitasi masjid. Langkah ini menjadi bukti konkret sinergi pemerintah provinsi dan kabupaten dalam memperkuat pendidikan berbasis pesantren.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kunjungan kerja Gubernur Sulawesi Tenggara ke Pondok Pesantren Al-Ikhlas Lambuya disambut hangat oleh ratusan santri, pengurus pesantren, tokoh agama, dan masyarakat setempat. Antusiasme terlihat jelas dari sorot mata para santri yang berbaris rapi menyambut rombongan di halaman pesantren yang teduh namun sederhana.
Ponpes Al-Ikhlas, yang berdiri sejak 2008, kini menampung 180 santri—terdiri dari 100 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 80 siswa Madrasah Aliyah (MA). Meski menjadi pusat pendidikan agama di wilayah Lambuya, pesantren ini masih menghadapi sejumlah tantangan infrastruktur, termasuk kekurangan kamar santri, fasilitas sanitasi yang terbatas, serta ruang belajar yang kurang memadai.
Menjawab keluhan tersebut, Gubernur Andi Sumangerukka langsung mengambil langkah cepat. Selain menyerahkan bantuan tunai sebesar Rp50 juta yang dialokasikan untuk rehabilitasi masjid dan kebutuhan operasional pesantren, ia juga menginstruksikan pembangunan asrama baru, perbaikan kamar mandi, serta penyediaan fasilitas penunjang lainnya.
“Saya dengar para santri sering kepanasan di kamar. Hari ini, kami bawa 15 unit kipas angin agar mereka bisa istirahat dan belajar dengan nyaman,” ujar Gubernur dengan nada tegas namun penuh empati.
Ia menegaskan bahwa pesantren bukan hanya tempat menimba ilmu agama, tapi juga pilar utama pembentukan karakter generasi unggul. “Pemerintah punya tanggung jawab moral untuk memastikan santri belajar dalam lingkungan yang layak. Investasi di pesantren adalah investasi masa depan bangsa,” tegasnya.
Bupati Konawe, Yusran Akbar, menyambut positif langkah Gubernur dan menegaskan komitmen Pemkab Konawe untuk terus bersinergi dengan Pemprov Sultra. “Kami akan memastikan bantuan ini dikelola transparan dan tepat sasaran. Ponpes Al-Ikhlas adalah bagian dari visi Konawe Bersahaja—Sejahtera, Adil, dan Berkelanjutan,” katanya.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Kepala Kanwil Kemenag Sultra H. Muhamad Saleh, Wakil Bupati Konawe, Kepala Kankemenag Konawe, serta seluruh pimpinan Ponpes Al-Ikhlas Lambuya.
Kunjungan Gubernur ke Ponpes Al-Ikhlas Lambuya bukan hanya soal bantuan materi, tapi juga simbol kuat bahwa pemerintah hadir di garda terdepan pendidikan karakter dan spiritual. Dengan kolaborasi yang terus diperkuat, harapan para santri untuk meraih cita-cita kini semakin nyata—dalam kesejukan kipas angin, di bawah atap masjid yang kokoh, dan di ruang kelas yang layak.
Konawe Bersahaja bukan sekadar slogan—tapi gerakan nyata. JM