“Kami ingin ‘Bersahaja’ bukan sekadar slogan, tapi nyata di tengah masyarakat,”
PERSADA KITA.ID | JAKARTA – Bupati Konawe, H. Yusran Akbar ST, hadir dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengelolaan Sampah 2025 yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta, Minggu (22/6/2025). Acara ini dihadiri pemimpin daerah se-Indonesia untuk menyusun strategi mencapai target 100% pengelolaan sampah nasional pada 2029.
Menteri KLHK Hanif Faisol Nurofiq mengungkap fakta mengejutkan: berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPS), baru 39,01% sampah di Indonesia yang terkelola. Bahkan, 343 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dinyatakan bermasalah. “Verifikasi lapangan menunjukkan kondisi riil lebih buruk dari data SIPS,” tegas Hanif, dikutip dari Antara News.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih dalam, Hanif menyebut hanya 10% pengelolaan sampah yang benar-benar terintegrasi. Rakornas ini pun menjadi momentum krusial bagi daerah untuk mempercepat inovasi, termasuk Konawe yang telah memulai gerakan sistematis melalui program bank sampah dan partisipasi masyarakat.
“Tidak bisa bekerja sendiri. Pusat, daerah, dan masyarakat harus bersinergi,” tegas Hanif. Pernyataan ini sejalan dengan langkah Bupati Yusran yang menggerakkan seluruh lapisan masyarakat Konawe, dari tingkat desa hingga kabupaten, untuk terlibat aktif dalam pengurangan sampah.

Di bawah visi “Konawe Bersahaja”, Pemkab Konawe akan meluncurkan program bank sampah di setiap RT/RW, khususnya untuk plastik bernilai ekonomis. Program ini tak hanya mengurangi timbunan sampah, tetapi juga menciptakan pendapatan tambahan bagi warga melalui tabungan sampah.
Bupati Yusran menjelaskan, pengelolaan sampah di Konawe dirancang sebagai gerakan kolektif. “Kami libatkan tokoh masyarakat, pelajar, hingga UMKM. Sampah bukan lagi beban, tapi sumber daya,” ujarnya. Pendekatan ini diharapkan menjadi model bagi daerah lain.
Dengan sejumlah terobosan, Konawe menargetkan penghargaan Adipura pada 2026. “Ini bukan sekadar penghargaan, tapi bukti bahwa kami serius membangun lingkungan berkelanjutan,” tambah Yusran.
Dengan langkah konkret dan target jelas, Konawe berpotensi menjadi pelopor pengelolaan sampah berkelanjutan. “Kami ingin ‘Bersahaja’ bukan sekadar slogan, tapi nyata di tengah masyarakat,” pungkas Yusran. (JM)