“Kami sedang dalami peran masing-masing. Apakah ini sindikat, atau hanya pelaku lokal yang iseng. Tapi dari modusnya, ini sangat terstruktur,”
KONAWE, PERSADA KITA.ID – Dalam operasi senyap tengah malam, Unit Resmob Polres Konawe bergerak cepat bak film laga. Sekitar pukul 23.45 WITA, Kamis (18/9/2025), lima pria yang diduga kuat sebagai pelaku pencurian perabotan Hotel Sri Rahayu di Kelurahan Tuoy, Unaaha, berhasil diringkus. Bukan cuma kursi dan kulkas — AC, horden, bahkan piring-piring mewah pun raib dari hotel ternama itu. Dan yang bikin merinding? Semua barang itu nyaris dijual online sebelum polisi menggagalkannya!
Dipimpin langsung oleh Aiptu Supahmil, tim gabungan Unit Opsnal Resmob dan Unit Kam Polres Konawe berhasil membekuk lima terduga pelaku pencurian dengan modus “bersih-bersih hotel”. Kelima pelaku — DS (30), AW (31), L (30), S (37), dan A (37) — semuanya warga lokal Kabupaten Konawe — kini resmi jadi penghuni sel Mapolres Konawe.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Barang bukti yang diamankan? Bukan main lengkapnya:
14 kursi merek Furtura
1 unit AC Samsung putih
5 lembar horden warna hijau & pink
1 kulkas Sharp biru
4 lusin piring mewah
6 kursi stainless merek Komodo
“Ini bukan pencurian biasa. Mereka masuk dengan sangat terorganisir, tahu titik lemah keamanan hotel, dan berencana menjual barang-barang itu secara online,” ungkap Kasihumas Polres Konawe, Ipda Suhardin Bahar, saat dikonfirmasi Jumat pagi (19/9/2025).
Ipda Suhardin menegaskan, kelima pelaku dan barang bukti kini dalam proses pemeriksaan intensif. “Kami sedang dalami peran masing-masing. Apakah ini sindikat, atau hanya pelaku lokal yang iseng. Tapi dari modusnya, ini sangat terstruktur,” tambahnya.
Yang membuat kasus ini mencuri perhatian bukan hanya karena lokasinya — Hotel Sri Rahayu, salah satu penginapan favorit di Unaaha — tapi juga karena modus baru pencurian properti hotel yang mulai marak di era digital. Pelaku tak hanya mencuri, tapi juga punya rencana matang untuk menjual barang secara daring, memanfaatkan platform jual beli online.
Ini menjadi alarm keras bagi pengelola hotel dan usaha pariwisata di Konawe: keamanan fisik saja tidak cukup — perlu sistem pengawasan digital dan inventarisasi real-time. Polres Konawe sendiri berjanji akan menggelar operasi sweeping hotel dan penginapan untuk mencegah kejadian serupa.
Kasus ini menjadi tamparan keras bagi industri perhotelan di Konawe: aman secara fisik belum cukup. Di era digital, pencuri tak hanya mengincar uang — tapi juga aset bergerak yang mudah diuangkan lewat marketplace. Untungnya, kecepatan dan ketegasan Resmob Polres Konawe berhasil menghentikan aksi mereka sebelum semuanya terlambat.
Pelajaran penting: keamanan hotel bukan cuma soal resepsionis ramah — tapi juga sistem, teknologi, dan kewaspadaan. JM