Bupati Konawe H. Yusran Akbar ST Dorong Desa Lalombonda Jadi Kampung Tematik Kelengkeng

- Penulis

Selasa, 26 Agustus 2025 - 18:38 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Konawe, H. Yusran Akbar ST, secara resmi mendorong Desa Lalombonda, Kecamatan Amonggedo, untuk ditetapkan sebagai Kampung Tematik Buah Kelengkeng.

Bupati Konawe, H. Yusran Akbar ST, secara resmi mendorong Desa Lalombonda, Kecamatan Amonggedo, untuk ditetapkan sebagai Kampung Tematik Buah Kelengkeng.

Desa Lalombonda membuktikan bahwa inovasi lokal, dukungan pemerintah, dan partisipasi masyarakat bisa menciptakan perubahan besar. Dengan kelengkeng sebagai ‘brand’, Konawe tidak hanya mengejar ketahanan pangan, tapi juga membangun identitas desa berbasis komoditas unggulan.

Konawe, PERSADA KITA.IDBupati Konawe, H. Yusran Akbar ST, secara resmi mendorong Desa Lalombonda, Kecamatan Amonggedo, untuk ditetapkan sebagai Kampung Tematik Buah Kelengkeng. Langkah strategis ini merupakan bagian dari visi “Konawe Bersahaja” yang mendorong pembangunan pertanian berbasis komoditas unggulan dan ketahanan pangan lokal di wilayah Konawe.

Bupati Konawe, H. Yusran Akbar ST telah mengarahkan Kepala Dinas Pertanian Konawe, H. Gunawan didampingi Kepala Bidang Hortikultura Suknip SP, MP, bersada Camat Amonggedo Hj. Megawati Ahudin, serta unsur keamanan dari Polsek Pondidaha, mengunjungi kebun kelengkeng milik Kepala Desa Lalombonda, Budianto, SE, untuk melihat langsung perkembangan budidaya kelengkeng yang telah berjalan sejak 2021,

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tim Dinas Pertanian Konawe bersama Camat Amonggedo meninjau kebun kelengkeng: Kepala Dinas Pertanian H. Gunawan, Kepala Bidang Hortikultura Suknip SP, MP, dan Camat Amonggedo Hj. Megawati Ahudin meninjau perkembangan program klengkeng di Lalombonda.

Keberhasilan tanaman buah kelengkeng ini merupakan program inisiatif desa yang dibiayai melalui Anggaran Dana Desa (DD) dengan konsep “10 pohon kelengkeng per Kepala Keluarga” di lahan pekarangan rumah. Tujuannya, memaksimalkan pemanfaatan lahan terbatas untuk meningkatkan pendapatan warga sekaligus mendukung ketahanan pangan.

“Kami ingin Desa Lalombonda menjadi contoh desa mandiri berbasis pertanian hortikultura. Kelengkeng bukan hanya buah, tapi juga aset ekonomi yang bernilai tinggi,” ujar Bupati Yusran Akbar kepada awak media di Unaaha, Selasa (26/8/2025).

Kepala Desa Lalombonda, Budianto, SE, memperlihatkan buah kelengkeng varietas Kristal:
Buah kelengkeng varietas Kristal yang dikenal dengan daging tebal dan diminati pasar, berhasil dipanen di usia 1,5 tahun.

Berbeda dengan komoditas tradisional seperti padi atau jagung, kelengkeng menawarkan nilai ekonomi yang jauh lebih tinggi per kilogram. “Harga pasar kelengkeng premium bisa mencapai Rp 50.000–100.000/kg, sementara penjualan masyarakat petani Lalombonda dikisaran Rp 35.000 hingga Rp 40.000/kg tergantung musim dan kualitas,” ungkap Bupati Yusran yang juga Ketua Kadin Konawe ini.

Dengan model pekarangan produktif, program ini juga ramah lingkungan, tidak memerlukan lahan luas, dan bisa dijalankan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk lansia dan perempuan desa.

Sementara itu, Kepala Desa Lalombonda, Budianto, SE, yang dikomfirmasi awak media menjelaskan bahwa tanaman kelengkeng mulai berbuah pada usia 1,5 tahun dan bisa dipanen kembali pada usia 2 tahun, menunjukkan potensi produktivitas yang tinggi.

Baca Juga:  Semangat Kolaborasi: Relawan PMI Konawe Siap Dukung Program Strategis Jelang Pelantikan Pengurus

“Kami menggunakan media tanam organik, seperti pupuk kandang, sekam, dan arang sekam. Ini membuat tanaman lebih kuat dan hasil buah lebih berkualitas,” jelasnya.

Desa Lalombonda saat ini mengembangkan dua varietas kelengkeng unggulan yakni; jenis Diamond dan Kristal.

Jenis Kelengkeng Diamond. Saat ini sudah berumur lebih dari 8 tahun, prosesnya, tanpa perlu booster saat berbuah, meski daging buahnya sedikit tipis. Cocok untuk budidaya berkelanjutan karena lebih alami.

Sementara buah kelengkeng jenis Kristal, yang kini berumur 4 tahun, dikenal dengan daging buah yang tebal dan sangat diminati pasar. Namun, membutuhkan bantuan booster untuk optimalisasi hasil panen.

Rencana Pengembangan: Kebun Indukan dan Sentra Kelengkeng Konawe

Kepala Bidang Hortikultura, Suknip SP, MP, menyatakan bahwa kebun kelengkeng Lalombonda akan dikembangkan sebagai kebun indukan (seed garden) untuk penangkaran bibit berkualitas. Bibit ini nantinya akan disebar ke desa-desa lain di Kabupaten Konawe.

“Ini adalah langkah awal untuk menjadikan Konawe sebagai sentra kelengkeng regional. Kami juga mendukung program Bupati dalam pengembangan komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi,” ujar Suknip.

Camat Amonggedo, Hj. Megawati Ahudin, menambahkan bahwa pihaknya berharap Kecamatan Amonggedo dapat menjadi icon pertanian buah kelengkeng di Konawe.

“Kami ingin Amonggedo dikenal bukan hanya dari sisi administrasi, tapi juga dari sisi pertanian unggulan. Kelengkeng bisa jadi ikon kami,” ucapnya.

Saat ini, tercatat 51 pohon kelengkeng telah berhasil tumbuh dan berproduksi, dengan 58 pohon lainnya masih dalam proses penanaman, menunjukkan progres positif dari program ini.

Desa Lalombonda membuktikan bahwa inovasi lokal, dukungan pemerintah, dan partisipasi masyarakat bisa menciptakan perubahan besar. Dengan kelengkeng sebagai bendera, Konawe tidak hanya mengejar ketahanan pangan, tapi juga membangun identitas desa berbasis komoditas unggulan.

Langkah ini bukan sekadar panen buah, tapi panen masa depan. JM

Berita Terkait

PT MBS Gugat Tambang Ilegal di Amonggedo, Bongkar Modus Oknum ASN Pakai Mobil Dinas untuk Lindungi Penambang Liar
Teken MoU, Bupati Yusran Akbar Terapkan Langkah Berani Menuju Pemerintahan Tanpa Tunai
CSR Rp250 Juta Ini Bukan Angka—Tapi Jembatan bagi Masa Depan Ribuan Anak Konawe!
2.927 PPPK Terima SK, Tapi Bupati Konawe: “Gaji Kalian dari Uang Rakyat—Jangan Main-Main!”
Hari Kesaktian Pancasila 2025: Konawe Bangkitkan Jiwa Kebangsaan Lewat Pelayanan Publik
MoU Bersejarah: Konawe, Konsel, dan Kendari Satukan Kekuatan Pangan
Disduk Capil Konawe Genjot Wajib KTP-el dan KIA: Penasaran Berapa Jumlahnya, Simak Beritanya!
Gaji Besar di Luar Negeri? Bupati Konawe: Hati-hati Itu Jebakan!
Berita ini 156 kali dibaca
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 20:10 WITA

Teken MoU, Bupati Yusran Akbar Terapkan Langkah Berani Menuju Pemerintahan Tanpa Tunai

Rabu, 1 Oktober 2025 - 18:56 WITA

CSR Rp250 Juta Ini Bukan Angka—Tapi Jembatan bagi Masa Depan Ribuan Anak Konawe!

Rabu, 1 Oktober 2025 - 14:13 WITA

2.927 PPPK Terima SK, Tapi Bupati Konawe: “Gaji Kalian dari Uang Rakyat—Jangan Main-Main!”

Rabu, 1 Oktober 2025 - 13:04 WITA

Hari Kesaktian Pancasila 2025: Konawe Bangkitkan Jiwa Kebangsaan Lewat Pelayanan Publik

Selasa, 30 September 2025 - 16:00 WITA

Disduk Capil Konawe Genjot Wajib KTP-el dan KIA: Penasaran Berapa Jumlahnya, Simak Beritanya!

Selasa, 30 September 2025 - 11:08 WITA

Gaji Besar di Luar Negeri? Bupati Konawe: Hati-hati Itu Jebakan!

Senin, 29 September 2025 - 20:28 WITA

KADIN Siapkan RUU Revisi UU 1987, Bamsoet Dorong Masuk Prolegnas 2026

Senin, 29 September 2025 - 18:56 WITA

Tindakan Cepat Gubernur Sultra! Langkah Konkret Pencegahan Keracunan Makanan Gratis di Sekolah-Sekolah

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x