Di tengah terik matahari pagi di pelosok Asinua, bukan hanya jalan baru yang selesai dibangun, tapi juga harapan baru bagi ratusan kepala keluarga. Upacara penutupan TMMD ke-125 Tahun 2025 menjadi saksi bisu betapa kekuatan gotong royong antara TNI, pemerintah, dan rakyat mampu mengubah wajah desa terpencil menjadi lebih maju dan berdaya.
Konawe, PERSADA KITA.ID – Kecamatan Asinua, Konawe, kembali menjadi sorotan nasional. Bukan karena konflik atau keterbelakangan, melainkan karena keberhasilan kolaborasi nyata antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 Tahun 2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Upacara penutupan digelar dengan khidmat di Desa Nekudu, Asinua, Kamis (21/8/2025), dipimpin langsung oleh Danrem 143/Haluoleo, Brigjen TNI Raden Wahyu Sugarto, S.I.P., M.Han. Acara ini menjadi momentum bersejarah, dihadiri oleh Bupati Konawe H. Yusran Akbar, ST, Wakil Bupati H. Syamsul Ibrahim, SE, MSi, Sekda Konawe Dr. Ferdinand, SP., MH, unsur Forkopimda, pimpinan TNI/Polri, kepala OPD, camat, kepala desa, hingga warga setempat yang hadir dengan penuh kebanggaan.
Bertema “Dengan Semangat TMMD, TNI Bersama Membangun Konawe Bersahaja”, acara ini bukan sekadar seremoni, melainkan perayaan kemenangan pembangunan dari bawah, yang lahir dari keringat prajurit, komitmen pemerintah, dan doa masyarakat.

Usai acara, Bupati Konawe, H Yusran Akbar ST menyampaikan rasa syukur dan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan TMMD ke-125. Ia menegaskan bahwa hasil pembangunan bukan hanya terlihat dari fisik, tapi juga dari dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Alhamdulillah, masyarakat Asinua kini bisa melintasi jalan usaha tani sepanjang 3 km, menyeberangi jembatan yang aman, dan menggunakan MCK yang layak. Ini bukan sekadar proyek, ini harapan. Harapan agar anak-anak petani bisa membawa hasil panen lebih cepat, agar ibu-ibu tidak lagi risau saat malam hari, agar Konawe benar-benar maju secara bersahaja,” ujar Bupati dengan penuh semangat.
Ia juga menyoroti anggaran APBD Konawe 2025 sebesar Rp 1,417 miliar yang dialokasikan khusus untuk TMMD di Asinua, sebagai bentuk komitmen nyata pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan pedesaan.
“Kami tidak menunggu, kami bergerak. Dan kami bersyukur TNI hadir sebagai mitra strategis, bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tapi juga sebagai pembangun peradaban di pelosok negeri.”
TMMD ke-125: Capaian Nyata di Dua Kecamatan
Program TMMD ke-125 menyasar dua kecamatan strategis yakni, Kecamatan Asinua (Desa Nekudu, Awua Jaya, dan Awua Sari) dan Kecamatan Padangguni (Desa Aleuti & Garuda).
Di Asinua, pembangunan difokuskan pada program peningkatan jalan kerikil sepanjang 3 km, rehabilitasi 6 jembatan semi permanen, pembangunan 4 unit MCK dan 4 sumur bor (setelah permohonan warga lansia) dan perbaikan fasilitas umum, termasuk pengecatan TK Negeri Asinua
Di Padangguni, alokasi dana sebesar Rp 625 juta digunakan untuk program peningkatan jalan kerikil sepanjang 3 km, Pembukaan akses jalan pertanian baru dan drainase lingkungan dengan total alokasi anggaran Rp 2,042 miliar dari kontribusi signifikan bersumber pada APBD Konawe dan dukungan logistik dari TNI AD.
Wabup Syamsul Ibrahim: “Gotong Royong adalah Modal Sosial Terbesar”
Wakil Bupati Syamsul Ibrahim menekankan pentingnya nilai-nilai kebangsaan dan gotong royong yang tumbuh selama TMMD.
“Yang paling berharga bukan jalan atau jembatannya, tapi semangat bersama yang tumbuh. Warga bergotong royong dengan TNI, anak muda membantu pengecoran, ibu-ibu menyediakan makanan. Ini adalah modal sosial terbesar kita,” ujarnya.
Ia juga berharap program seperti TMMD bisa menjadi pola baku pembangunan desa di Konawe, bukan sekadar program tahunan, tapi gerakan nasional dari bawah.
Upacara penutupan TMMD ke-125 bukan akhir dari perjalanan, tapi awal dari gerakan pembangunan berkelanjutan. Dengan semangat gotong royong, kebersamaan, dan kepedulian, Konawe membuktikan bahwa kemajuan tidak harus spektakuler — cukup bersahaja, tapi nyata.
“Konawe Bersahaja hanya bisa terwujud jika kita bersatu. Mari jaga semangat ini, rawat hasilnya, dan terus bangun daerah kita bersama,” tutup Bupati Yusran Akbar, disambut sorak-sorai warga.
TMMD ke-125 di Konawe, Bukan Sekadar Infrastruktur, Tapi Transformasi Sosial
Apa yang terjadi di Asinua dan Padangguni lebih dari sekadar pembangunan fisik. Ini adalah studi kasus pembangunan berbasis komunitas yang layak menjadi pilot project nasional.
Dari permintaan MCK oleh lansia, TNI merespons dengan cepat dan manusiawi.
Dari permohonan guru TK, lahir inisiatif memperbaiki sekolah.
Dari jalan usaha tani, terbuka peluang ekonomi baru bagi petani.
TMMD di Konawe membuktikan bahwa pembangunan yang berkelanjutan harus dimulai dari kebutuhan riil masyarakat.
Di tengah maraknya dinakika pemerintahan, Konawe justru menunjukkan bahwa kemajuan sejati lahir dari hal-hal sederhana: jalan yang bisa dilalui, jembatan yang aman, dan MCK yang layak. JM