Hasilnya akan jadi panduan bagi tenaga kesehatan agar tragedi serupa tidak terulang
Konawe, PERSADA KITA.ID – Kabupaten Konawe mengambil langkah serius menekan tingginya angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Dinas Kesehatan (Dinkes) Konawe bersama RSUD Konawe menggelar Audit Maternal Perinatal (AMP) untuk mengkaji empat kasus kematian dari tujuh target nasional di triwulan pertama 2025. Rapat digelar di Aula RSUD Konawe, Rabu (13/8/2025), dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk IDI, PPNI, dan IBI Konawe.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Dinas Kesehatan Konawe, dr. Agus Lahida, tegas menyebut minimnya kedisiplinan tenaga medis terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai akar masalah. “Ini penyebab utama kasus kematian yang sebenarnya bisa dicegah,” ujarnya.
Data nasional mengkhawatirkan: 183 kematian ibu per 100 ribu kelahiran hidup. Sementara Konawe sendiri mencatat empat kasus—angka yang harus ditekan demi mencapai target pembangunan kesehatan.
AMP adalah metode investigasi mendalam untuk mengungkap faktor penyebab kematian dan merumuskan solusi. “Hasilnya akan jadi panduan bagi tenaga kesehatan agar tragedi serupa tidak terulang,” jelas dr. Agus, mantan Direktur RSUD Konawe.
Rekomendasi awal yang dibahas meliputi, Peningkatan pelatihan tenaga medis dalam penanganan kegawatdaruratan, Penguatan sistem rujukan antara puskesmas dan rumah sakit dan Edukasi masyarakat tentang tanda bahaya kehamilan.
Kepala Dinkes Konawe ini, menekankan perlunya sinergi antara dokter, bidan, dan perawat serta mendorong pemanfaatan teknologi untuk pemantauan ibu hamil risiko tinggi. “Setiap detik berharga dalam penyelamatan nyawa,” tegasnya. JM