“PT. Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) menjadi sorotan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Konawe. Perusahaan tambang ini dinilai telah memberikan dampak positif bagi perekonomian dan sosial masyarakat, meski masih ada tuntutan terkait transparansi rekrutmen dan pembentukan serikat pekerja.”
PERSADA KITA.ID | KONAWE – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama PT. Sulawesi Cahaya Mineral (SCM), Kamis (17/05/2025). RDP ini menanggapi surat dari Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Sulawesi Tenggara yang mempertanyakan sistem rekrutmen, pengupahan, dan pembentukan serikat pekerja di perusahaan tersebut.

Ketua Komisi III DPRD Konawe, Ginal Sambari, menyatakan bahwa kehadiran PT. SCM telah memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah. “Kami bersyukur ada perusahaan yang menanamkan modal di sini. Kontribusinya tidak hanya di bidang ekonomi, tapi juga sosial,” ujarnya saat membuka rapat di Gedung Gusli Topan Sabhara.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ginal menekankan pentingnya transparansi dalam rekrutmen dan pengupahan. “Harapan kami, PT. SCM bisa lebih terbuka dalam proses penerimaan tenaga kerja dan menjelaskan mekanisme pengupahan,” tambahnya. Hal ini sejalan dengan tuntutan KSPN Sultra yang menginginkan perusahaan memprioritaskan tenaga kerja lokal.
Ketua KSPN Sultra, Ramadhan, menyoroti pentingnya serikat pekerja di PT. SCM. “Perusahaan swasta seperti ini harus memiliki serikat pekerja untuk mencegah diskriminasi dan memastikan hubungan industrial yang harmonis,” tegasnya. Ia juga mendorong agar perusahaan membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat Routa.
Kadisnakertrans Konawe, Lidya Wulandari Nathanmarak, mengungkapkan bahwa PT. SCM telah berkoordinasi dengan dinasnya dalam proses rekrutmen. “Setiap ada lowongan, perusahaan selalu menyampaikan informasi kepada kami, dan kami tindak lanjuti sesuai prosedur,” jelasnya.
Manajemen PT. SCM, diwakili oleh Erbang, menjelaskan bahwa perusahaan telah beroperasi sejak September 2023 dengan intensitas produksi meningkat pada 2024-2025. “Kami merekrut tenaga kerja lokal melalui pelatihan dan magang sebelum diangkat sebagai karyawan,” ujarnya.
Erbang menambahkan, PT. SCM telah tiga kali mengadakan pelatihan kerja sejak 2023. “Outputnya adalah penyerapan tenaga kerja, termasuk untuk posisi officer,” jelasnya. Perusahaan juga telah membentuk LKS Bipartit dan bermitra dengan SPRI RoutaSPRI ROOTA sebagai wadah komunikasi pekerja.
Asman, perwakilan manajemen eksternal PT. SCM, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan Konawe. “Sebagai putra daerah, saya bangga bisa berkontribusi. Kami berharap ada sinergi antara pemerintah dan legislatif untuk menyiapkan SDM yang kompeten,” katanya.
Asman juga memastikan bahwa upah karyawan PT. SCM melebihi UMR Sulawesi Tenggara. “Kami menyediakan mess, konsumsi, bahkan layanan laundry untuk kesejahteraan karyawan,” ungkapnya. Perusahaan juga berencana memperkuat program pelatihan melalui BLK dan sistem trainee.
RDP ini diakhiri dengan kesepahaman bahwa PT. SCM akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan sistem rekrutmen serta memperkuat dialog dengan serikat pekerja. DPRD Konawe berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan iklim investasi di daerah.
Kehadiran PT. SCM di Konawe dinilai sebagai langkah positif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, tuntutan transparansi dan perlindungan hak pekerja tetap menjadi pekerjaan rumah yang perlu diawasi bersama. (JM/PERSADA KITA.ID)