“Target kita harus tegas, turunkan stunting akhir 2025. Ini akan menyelamatkan anak dari risiko gagal tumbuh. Konawe bisa jadi contoh nasional jika kita konsisten. Ini bukan proyek biasa, tapi misi penyelamatan SDM unggul”
PERSADA KITA.ID | KONAWE – Wakil Bupati Konawe, H. Syamsul Ibrahim, SE., M.Si, memimpin Rapat Koordinasi dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 di Aula BKPSDM Kabupaten Konawe, Rabu (18/6/2025). Pertemuan yang dihadiri seluruh jajaran Forkopimda, camat, kepala puskesmas, dan OPD terkait ini bertujuan menyusun strategi terpadu menekan angka stunting di Konawe.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam arahannya, Syamsul Ibrahim menekankan pendekatan holistik. “Stunting adalah darurat generasi. Butuh intervensi sejak 1.000 hari pertama kehidupan menjadi kunci utamanya, sehingga dibutuhkan penanganan melalui kolaborasi 32 OPD terkait,” tegasnya.
Data Dinas Kesehatan menunjukkan, kasus stunting di Konawe terkait dengan kurangnya asupan gizi ibu hamil dan sanitasi buruk.
Wakil Bupati menyoroti perlunya revolusi peran posyandu. “Kita transformasi posyandu dari sekadar tempat timbang bayi menjadi community hub edukasi gizi dan deteksi dini,” paparnya.
Langkah konkretnya meliputi pelatihan kader secara optimal, penyediaan alat antropometri digital di posyandu prioritas, dan sistem reward bagi desa dengan kinerja terbaik.
“Target kita harus tegas, turunkan stunting akhir 2025. Ini akan menyelamatkan anak dari risiko gagal tumbuh. Konawe bisa jadi contoh nasional jika kita konsisten. Ini bukan proyek biasa, tapi misi penyelamatan SDM unggul” tegas Syamsul. JM