“Target kami, tahun 2027 tidak ada lagi lulusan SMK di Konawe yang menganggur. Semua terserap industri atau wirausaha mandiri,”
PERSADA KITA.ID | JAKARTA – Bupati Konawe, H. Yusran Akbar, ST bersama Wakil Bupati, H. Syamsul Ibrahim, SE, MSi menjadi sorotan dalam audiensi strategis bersama Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) di Jakarta Pusat, Kamis (19/6/2025). Pertemuan yang dihadiri empat kepala daerah Sulawesi Tenggara ini membahas terobosan pengentasan kemiskinan berbasis potensi lokal, dengan Konawe memimpin inisiatif hilirisasi nikel dan pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK).

Bupati Yusran Akbar menekankan, “Konawe tak hanya fokus pada bantuan sosial, tapi menciptakan lapangan kerja melalui industrialisasi nikel dan BLK berstandar industri. Ini solusi jangka panjang untuk mengatasi kemiskinan struktural di daerah dengan 28,7% penduduk berpendidikan maksimal SD.” Gagasan ini langsung mendapat respons positif dari Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Data BP Taskin menunjukkan, Konawe menyumbang 22% rumah tangga miskin di Sulawesi Tenggara. Yusran mengusulkan skema khusus: “Kami akan kolaborasikan program BLK dengan perusahaan nikel untuk menjamin penyerapan tenaga kerja lokal, sekaligus mendorong UMKM pendukung industri.” ujarnya. Data BPS 2024 menunjukkan, dari 28.750 rumah tangga miskin di Konawe, sebanyak 16.775 (58,3%) hanya mengenyam pendidikan dasar. Ini menjadi landasan kebijakan BLK yang diusung Bupati Yusran Akbar.
Inisiatif Konawe ini dinilai strategis oleh Wakil Kepala BP Taskin, Nanik S. Deyang: “Pendekatan Bupati Yusran mengintegrasikan pengentasan kemiskinan dengan pembangunan industri, sesuai target Perpres No.163/2024. Ini bisa menjadi model nasional.”

Sementara itu, Wakil Bupati Konawe, H Syamsul Ibrahim melaporkan Konawe butuh pendekatan berbeda terhadap terobosan pengentasan kemiskinan berbasis potensi lokal. Salah satunya, melalui industrialisasi, mengingat potensi nikelnya yang menyumbang 35% produksi nasional.
BP Taskin mengonfirmasi akan memberikan perhatian khusus pada Konawe pada pelatihan vokasi. “Kami dukung penuh inovasi Bupati Yusran dengan mengintegrasikan BLK Konawe dalam jaringan pelatihan nasional,” tegas Budiman.
Pertemuan juga mengungkap rencana konkret atas pembangunan BLK spesialis industri nikel di Konawe hingga akhir 2026. “Ini akan menyerap ribuan tenaga kerja muda tiap tahun,” papar Yusran.
Komitmen Bupati Konawe ini dianggap menjawab akar masalah kemiskinan di Sulawesi Tenggara. Data BPS menunjukkan, tingginya rumah tangga miskin di wilayah ini bergantung pada sektor informal dengan produktivitas rendah.
Sebagai tindak lanjut, BP Taskin merespons upaya Pemda Konawe dalam memastikan keterkaitan industri nikel dengan program pengentasan kemiskinan.
“Target kami, tahun 2027 tidak ada lagi lulusan SMK di Konawe yang menganggur. Semua terserap industri atau wirausaha mandiri,” tutup Yusran Akbar penuh keyakinan, menandai dimulainya babak baru pengentasan kemiskinan berbasis industri di Sulawesi Tenggara.
Dengan penanganan terfokus di Konawe yang menyumbang 22,1% kemiskinan Sultra, setiap 10% penurunan RTS miskin di kabupaten ini akan berdampak pada 2,2% penurunan angka kemiskinan regional. JM