Upaya Pelestarian Budaya Tolaki dalam Rangkaian Hari Jadi Kabupaten
PERSADA KITA.ID| KONAWE – Pemerintah Kabupaten Konawe melakukan peninjauan menyeluruh terhadap persiapan ritual adat Mosehe Wonua dan Pawai Budaya Nusantara yang akan menjadi puncak perayaan Hari Jadi ke-65 Kabupaten Konawe. Wakil Bupati H. Syamsul Ibrahim secara langsung memimpin kunjungan kerja ke situs-situs penting adat Suku Tolaki, Kamis (15/5/2025).

Kunjungan diawali di Rumah Adat Laika Mbu’u, yang terletak di kompleks pemakaman Permaisuri Raja Lakidende. Bangunan adat ini akan menjadi pusat pelaksanaan seremonial budaya yang menggabungkan berbagai unsur kesenian tradisional Tolaki dan kesenian tradisional nusantara.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Keberadaan rumah adat ini merupakan bukti nyata peradaban Tolaki yang harus kita jaga dan lestarikan,” tegas Syamsul Ibrahim saat memeriksa kesiapan lokasi. Menurut data panitia, persiapan acara telah mencapai 90%, dengan ritual Mosehe Wonua yang sakral akan disusul oleh kemeriahan Pawai Budaya Nusantara.

Prosesi Sakral di Makam Raja Lakidende
Rombongan kemudian melanjutkan kunjungan ke kompleks pemakaman Raja Lakidende, tokoh sentral dalam sejarah Kerajaan Konawe. Di lokasi ini, Wakil Bupati menyaksikan langsung prosesi adat pemasangan Kain Kaci – kain putih bersih yang dibentangkan mengelilingi area makam sebagai simbol kesucian.
Ritual ini merupakan warisan leluhur yang sarat makna spiritual dan menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaganya,” ujar Syamsul dengan khidmat.
Detail Pelaksanaan Ritual
Mosehe Wonua, ritual adat Tolaki yang akan digelar besok, Jumat (16/5/2025), memiliki beberapa komponen utama: diantaranya Persembahan hasil bumi sebagai simbol rasa syukur, Tarian adat yang menggambarkan kearifan lokal, Pembacaan mantra oleh pemangku adat untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Acara ini diperkirakan akan menarik ribuan pengunjung dari berbagai daerah, memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan perekonomian lokal.
Tidak hanya sebagai acara seremonial, pawai budaya ini juga dirancang sebagai media edukasi bagi generasi muda. “Kami berharap acara ini tidak hanya dinikmati, tetapi juga dipahami makna filosofisnya oleh anak-anak muda,” jelas Wakil Bupati. JM