“Petani harus dimuliakan. Jika mereka sejahtera, desa akan maju. Konawe punya segalanya—pertanian, tambang, smelter—tapi pangan tetap prioritas.”
PERSADA KITA.ID | KONAWE — Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, bersama Bupati Konawe, H Yusran Akbar, memimpin langsung seremoni Panen Raya Padi di Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Tongauna, Kabupaten Konawe, Senin (26/5/2025). Kehadiran kedua pemimpin daerah ini menjadi penyemangat bagi ratusan petani yang merayakan keberhasilan musim tanam tahun ini.

Acara yang dihadiri oleh Ketua DPRD Sultra, jajaran Forkopimda Konawe, Wakil Ketua DPRD Konawe Nur Yadin, kepala OPD terkait provinsi dan kabupaten, serta puluhan tokoh masyarakat ini, menegaskan posisi Konawe sebagai klaster pertanian strategis di Sultra.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Konawe Punya Potensi 38 Ribu Hektar Sawah, Didukung Dua Bendungan
Dalam laporannya, Bupati Yusran Akbar mengungkapkan, Kabupaten Konawe memiliki 26 ribu hektar sawah fungsional dan 38 ribu hektar lahan potensial yang tersebar dari Kecamatan Pondidaha hingga Padangguni. Wilayah Tongauna dan Tongauna Utara menjadi penyumbang terluas. Sementara sistem pengairan andalan dari Bendungan Wawotobi (19 ribu ha) dan Bendungan Ameroro (3.600 ha) menjadi penopang peningkatan produksi beras di daerah ini.

“Dengan kolaborasi Pemprov dan Pemkab, Konawe siap jadi penopang pangan Sultra. Kami terus dorong peningkatan produksi melalui perbaikan irigasi dan alsintan (alat mesin pertanian),” tegas Yusran.
Ia menambahkan, “Kami tak hanya kejar kuantitas, tapi juga kualitas beras. Dengan dukungan teknologi, Konawe bisa jadi contoh pertanian modern.”
Bupati juga meminta dukungan Gubernur untuk memperjuangkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pertanian yang sempat terhambat akibat Inpres No. 1/2025. “Kami butuh saluran irigasi dari Dinas PU dan alsintan agar petani bisa bekerja optimal,” pintanya.

Gubernur Sultra: “Dalam 3 Tahun, Irigasi Harus 3 Kali Lipat!”
Gubernur Andi Sumangerukka menyambut antusias laporan Bupati dengan menegaskan komitmennya menjadikan Konawe sebagai lumbung padi berkelanjutan.
“Kalau sekarang ada 1.000 irigasi, dalam 3 tahun harus jadi 3.000. Kita butuh target konkret!” serunya di hadapan petani.

Ia memuji langkah Pemkab Konawe yang telah memberangkatkan petani muda ke Tiongkok untuk belajar teknologi pertanian. “Saya baru mau usulkan, ternyata Bupati sudah lebih dulu mengirim mereka. Ini bukti keseriusan Konawe!” ujarnya.
Sumangerukka juga menekankan filosofi kepemimpinannya: “Petani harus dimuliakan. Jika mereka sejahtera, desa akan maju. Konawe punya segalanya—pertanian, tambang, smelter—tapi pangan tetap prioritas.”

Produktivitas Mencapai 8,1 Ton/Hektar, Bantuan Alsintan Disalurkan
Panen kali ini mencatat produktivitas 8,1 ton gabah kering giling per hektar, angka yang dinilai cukup menjanjikan. Sebagai bentuk dukungan, Gubernur dan Bupati menyerahkan bantuan alsintan secara simbolis kepada kelompok tani.
Acara ditutup dengan potong padi simbolis di lahan seluas lebih dari 1 hektar dan foto bersama dengan kelompok petani —sinyal kuat bahwa Konawe sedang menyiapkan generasi baru agrikultur. JM/PERSADA KITA.ID