Anggota Komisi V DPR RI, Ir. Ridwan Bae, secara blak-blakan memuji Bupati Konawe H. Yusran Akbar, ST, sebagai “salah satu bupati harapan nasional” yang sukses mengawal program strategis pemerintah pusat di daerah. Pujian itu disampaikan langsung di hadapan ratusan tenaga kerja konstruksi yang mengikuti Pembekalan dan Uji Sertifikasi — sebuah acara langka yang digagas Ridwan Bae sendiri untuk mencetak SDM lokal yang siap bersaing nasional. Dengan latar belakang mega proyek bendungan Wawotobi, Ameroro, dan rencana Pelosika yang disetujui Presiden Prabowo, Ridwan Bae menyebut Yusran Akbar sebagai kunci percepatan pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan di Sulawesi Tenggara.
KONAWE, PERSADA KITA.ID — Tidak setiap hari seorang Anggota DPR RI memberikan pujian langsung kepada seorang bupati di depan ratusan pekerja lapangan. Tapi itulah yang terjadi di Pendopo Bendung Wawotobi, Sabtu (20/9/2025). Ir. Ridwan Bae, wakil rakyat dari Komisi V DPR RI, dengan lantang menyebut Bupati Konawe, H. Yusran Akbar, ST, sebagai “salah satu bupati harapan nasional” yang sukses mengawal program strategis pemerintah pusat dan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto di daerah.

“Yusran Akbar adalah salah satu bupati harapan kita untuk menyukseskan program strategis nasional di daerah ini,” ujar Ridwan Bae, disambut tepuk tangan meriah dari 100+ peserta uji sertifikasi dan para pejabat daerah yang hadir, termasuk Direktur Keselamatan dan Keberlanjutan Konstruksi Kementerian PUPR, Disaintina Ari Nusanti, Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar, Siti Nurrusiah, dan Kepala BWS Sulawesi IV Kendari, Muhammad Harliansyah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya mengikuti terus perkembangan Bupati Yusran Akbar dan Wakilnya Syamsul Ibrahim, baik melalui media maupun media sosial bagaimana peranannya dalam upaya menyukseskan program ketahanan pangan dan memajukan infrastruktur di daerah. Bukan karena dia ada saya puji, tapi kenyataannya. Dia bekerja cerdas!,” ungkapnya.

Dari Wawotobi, Lahir “Pasukan Konstruksi Elite” Konawe
Acara Pembekalan dan Uji Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi ini bukan sekadar pelatihan biasa. Ia adalah inisiatif strategis Ridwan Bae yang bertujuan mencetak tenaga kerja lokal yang bersertifikat, kompeten, dan siap diserap dalam proyek-proyek besar — termasuk tiga mega bendungan yang sedang dan akan dibangun di Konawe: Wawotobi, Ameroro, dan Pelosika.
“Konawe telah didukung kehadiran dua bendungan untuk mendukung program ketahanan pangan, dan sebentar lagi ada bendungan Pelosika yang disetujui Presiden Prabowo Subianto,” ungkap Ridwan Bae, memicu sorak sorai peserta.
Ia menegaskan, sertifikasi yang diberikan Kementerian PUPR bukan sekadar formalitas. “Bapak-bapak yang hadir di sini sudah masuk kategori tenaga ahli yang handal di bidangnya masing-masing,” puji Ridwan Bae. Ia berpesan agar sertifikat ini dijaga dan dipertahankan, karena akan membuka “ruang lapangan pekerjaan yang besar dan luas”.

Sinergi Pusat-Daerah, Wujudkan Indonesia Emas 2045
Direktur Disaintina Ari Nusanti, mewakili Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, menambahkan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. “Pembinaan jasa konstruksi adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya. Ia juga menekankan bahwa sertifikasi adalah bentuk perlindungan bagi tenaga kerja lokal agar tetap kompetitif melawan tenaga kerja asing.
Seluruh peserta yang lulus akan terdaftar di Sistem Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi (SIJKT), menjadi bagian dari database nasional tenaga kerja konstruksi unggul.
Bupati Yusran Akbar, dalam sambutannya, menyebut acara ini sebagai “simbol perjuangan” membangun manusia Konawe. “Pembangunan bukan sekadar beton dan baja, tapi tentang membangun SDM,” tegasnya. Ia menutup pidato dengan pantun penuh makna: “Mari kita bangun Konawe ini, dengan SDM unggul dan masa depan yang gemilang.”
Dengan dukungan tiga bendungan, program padat karya, dan SDM bersertifikat, Konawe bukan hanya membangun infrastruktur — tapi sedang membangun masa depan. Dan di balik semua itu, ada sosok Yusran Akbar yang diakui langsung oleh Jakarta sebagai “bupati harapan nasional”. JM