UNAAHA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe mengambil lompatan besar menuju pemerintahan digital dengan meluncurkan dua aplikasi inovatif: SIMANIS (Sistem Informasi Keluarga Sejahtera dan Harmonis) dan SYAHDU (Sistem Layanan Peduli Posyandu). Kedua aplikasi ini diharapkan menjadi solusi atas tantangan geografis dan menjadi ujung tombak baru dalam meningkatkan pelayanan publik, khususnya bagi PKK dan Posyandu di seluruh wilayah Konawe.
KONAWE, PERSADAKITA.ID – Tekad Bupati Konawe Yusran Akbar untuk mendigitalisasi layanan publik mulai terwujud. Dua aplikasi digital andalan, SIMANIS dan SYAHDU, resmi diluncurkan untuk mempermudah akses dan pengaduan masyarakat, sekaligus memberdayakan kader PKK dan Posyandu di garis terdepan.

Diresmikan langsung oleh Bupati Konawe Yusran Akbar didampingi sang istri, Ketua TP PKK dan Posyandu Kabupaten Konawe, Hania, di Hotel Tiga Putra Unaaha, Senin (24/11/2025), peluncuran ini menandai babak baru kolaborasi antara pemerintah, kader, dan masyarakat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Acara yang dihadiri sejumlah pejabat teras seperti Sekda Konawe Ferdinand, jajaran Forkopimda, dan seluruh kepala OPD ini, berlangsung khidmat dan penuh antusias. Kehadiran ratusan pengurus PKK dan kader Posyandu se-Kabupaten Konawe menegaskan betapa pentingnya inisiatif digital ini.

Dalam sambutannya, Ketua TP PKK dan TP Posyandu Kabupaten Konawe, Hania, mengungkapkan bahwa ide kedua aplikasi ini lahir dari sebuah tantangan nyata.
“Salah satu tantangan kami di Kabupaten Konawe adalah faktor wilayah yang luas. Ada beberapa kecamatan yang sulit kami jangkau secara fisik. Dari sinilah ide digitalisasi itu lahir,” ujar Hania dengan penuh semangat.
Melalui SIMANIS dan SYAHDU, Hania berharap program PKK dan Posyandu bisa berjalan lebih efektif, transparan, dan terkontrol. “Seluruhnya bisa kami pantau dari sini. Tentunya, ini juga akan sangat mendorong para kader untuk berinovasi dan beradaptasi dengan kemajuan zaman,” tambahnya.

SIMANIS difokuskan untuk membangun sistem informasi keluarga yang sejahtera dan harmonis. Sementara SYAHDU menjadi wujud nyata layanan peduli melalui Posyandu dengan program 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM). Dengan kedua aplikasi ini, para kader di desa dan kelurahan dapat menerima aduan masyarakat—mulai dari masalah pendidikan, kesehatan, sosial, hingga keamanan—secara langsung.
“Kami dan tim pembina Posyandu akan turun langsung mencari serta memberikan solusi dari permasalahan yang ada,” tegas Hania.
Program 6 SPM sendiri terintegrasi dengan enam dinas terkait, mencakup pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan perumahan rakyat, sosial, serta ketentraman dan ketertiban umum yang di dalamnya melibatkan Satpol PP, Pemadam Kebakaran, dan BPBD.

Bupati Konawe, Yusran Akbar, dalam pidatonya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh kader PKK dan Posyandu yang disebutnya sebagai “ujung tombak pembangunan”.
“Mari kita sambut baik program ini. Dalam implementasinya, saya harap kita semua mendukung untuk menyukseskan program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming,” seru Yusran.
Ia menekankan, peluncuran aplikasi ini bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah transformasi. Tantangan terbesarnya adalah mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni di era digital.
“Para kader akan kami latih untuk menjalankan dan mengoperasikan aplikasi ini, sehingga bisa berjalan efektif dan efisien. Tujuannya agar mereka bisa bertarung dan menjawab tantangan masa depan,” tutup Bupati Yusran mengakhiri sambutannya, menegaskan komitmennya membawa Konawe menjadi kabupaten yang lebih modern dan responsif terhadap kebutuhan warganya. JM















